Metodologi Penelitian Sejarah
Materi Kuliah Bp. Ahdi Makmur
Penelitian ialah
suatu penyelidikan terhadap suatu masalah yang dilakukan secara seksama dan
akurat (Hilbis dalam Abdurrahman, 1999).
Dapat
juga di artikan sebagai suatu cara atau
proses ilmiah (rasional, empiris, sistematis) untuk mendapatkan data (yang
valid, reliabel, objektif) dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,
2009).
Sejarah adalah
peristiwa yang terjaadi pada masa lampau yang berkaitan dengan tindakan dan
perilaku manusia (Abdullah dan Suryomihardjo, 1985).
“A continuous process of interaction between the
historian and his fact, an ending dialogue between the present and the past”
yang
dapat diartikan sebagai “suatu proses interaksi yang berkesinambungan antara
sejarawan dan fakta-fakta yang dimilikinya, yang tak pernah selesai antara masa
sekarang dan lampau”. (Carr, 1987).
Rekonstrusi masa lalu, yaitu apa yang
dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan dan dialami oleh orang (Kuntowijoyo).
Penelitian Sejarah merupakan
suatu peyelidikan terhadap suatu masalah (peristiwa masa lampau) dengan
mengaplikasikan berbagai cara (pemecahan) dari perspektif historis (Abdurrahman,
1999).
Langkah-langkah
dalam Penelitian Sejarah:
1.
Pemilihan topik
a.
Salah
satu aspek pengalaman manusia yang dianggap penting dan berarti (aspek nilai).
b.
Orisinal,
hal baru yang substansial atau memungkinkan dilakukakan interpretasi baru yang
dapat dipertanggungjawabkan dengan pembuktian-pembuktian baru tersebut.
c.
Praktis,
dapat dikerjakan dalam waktu yang tersedia, tidak terlalu luas, sumbernyaa
mudah ditemukan, mudah dan bias dipahami (termasuk bahasa sumber).
2.
Pengumpulan sumber/Heuristic
a.
Suatu
teknik, seni atau keterampilan menemukan, merinci, mengklasifikasikan dan
merawat dokumen/catatan (heuristic)
b.
Membaca
bibliografi (sumber-sumber sekunder-ensiklopedi, hasil-hasil penelitian)
c.
Mencatat
hasil bacaan dari sumber primer dalam bentuk kutipan langusng/tidak, ringkasan,
sinopsis, atau komentar ke dalam buku catatan atau kertas-kertas lepas.
3.
Verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber)
a.
Tujuannya:
melihat keaslian/otentisitas sumber dan keabsahan/kredibilitas sumber.
b.
Cara:
kritik ekstern (keaslian sumber), kritik intern (keabsahan sumber).
4.
Interpretasi (penafsiran), berupa: (analisis, sintesis)
a.
Analisis:
mencerai-beraikan data (mengurai data menuju suatu fakta).
b.
Sintesis:
mengumpulkan data (mengumpul data menuju suatu fakta).
5.
Penulisan
a.
Peyajian hasil penelitian
sejarah dalam bentul tulisan mempunyai tiga bagian, yatu pengantar, hasil
penelitian, dan simpulan.
b.
Dalam pengantar, terdapat
permasalahan, latar belakang (dalam lintasan sejarah), historiografi dan
pendapat peneliti tentang tulisan orang lain (tinjauan pustaka), teori dan
konsep yang digunakan, dan sumber-sumber sejarah.
c.
Dalam hasil penelitian, setiap
fakta harus didukung oleh data. Begitu juga dalam simpulan dikemukakan generalization
dari apa-apa yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu, dan social
significance daripada penelitian yang dilakukan.
Pendekatan Intelektual,
pendekatan yang dilakukan melalui buku-buku, sedangkan pendekatan emosional
merupakan pendekatan secara langsung kepada orang yang menjadi sumber.
Data Sejarah adalah “a
particular derives directly or indirectly from historical documents and regarded
as credible after careful testing in accordance with canons of historical
method” (Gottschalk dalam Notosusanto, 1978).
Dalam dokumen terdapat banyak data, kumpulan data bukan
sejarah karenanya harus diolah, diseleksi, diklasifikasi berdasarkan kriteria
tertentu, dan disusun dan dihubung-hubungkan sehingga bermakna, baik sebagai
konsep maupun teori (lihat Kartodirdjo, 1992)
Fakta adalah pernyataan tentang
sesuatu keadaan (Koentjaraningrat, 1989), pernyataan tentang kejadian,
hasil konstruksi subjek (Kartodirdjo, 1992).
Fakta adalah baha-bahan yang sudah lulus diuji melalu
kritik inter dan ekstern; sedangkan data adalah semua bahan yang dikumpulkan (Notosusanto,
1978).
Komentar
Posting Komentar