Efektivitas Pengecoh
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulilah
segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memperkenankan kepada kami untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan sebaik-baiknya. Pembuatan makalah yang
berjudul “Efektivitas Pengecoh” untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi
pembelajaran SKI di MTS/MA Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Dra. H.
Ridhahani Fidzi , M.Pd.yang telah membantu dan mengarahkan membuat makalah ini.
Kami berharap agar makalah yang telah berhasil dibuat ini menjadi suatu yang
sangat bermanfaat dan mendapatkan berkah kepada yang membaca dan yang
mempelajarinya hingga seterusnya. Dan kami juga berharap kepada pembaca agar
bisa memberi kritikan dan saran apabila ada kesalahan dalam makalah ini.
Banjarmasin,
27 Februari 2018
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi pembelajaran
adalah siste. Artinya suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai unsur
sebagai suatu kesatuan. Masing-masing unsur mempunyai fungsi dan peran
tersendiri dan perubahan dalam salah satu unsur akan berpengaruh pada unsur
yang lainnya. Dalam dunia pendidikan, evaluasi merupakan suatu kegiatan yang
tak terpisahkan dan sama pentingnya dengan proses pembelajaran. Pembelajaran
tanpa kegiatan evaluasi akan kehilangan makna. Sebab guru tidak akan memperoleh
informasi penting tentang tingkat pencapian tujuan, tingkat penguasaan materi
belajar, kekuatan, kelemahan siswa dalam belajar, serta kekuatan-kelemahan guru
dalam proses pembelajaran yang dikembangkan.Untuk mendukung evaluasi
pembelajaran, dibuat soal-soal untuk mengevaluasi pembelajaran, dan dalam soal
tentu ada analisis pengecoh soal yang akan dibahas akan datang.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian efektivitas pengecoh?
2.
Bagaimana cara menghitung dan menentukan
efektivitas pengecoh?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian efektivitas
pengecoh.
2. Untuk mengetahui cara menghitung dan menentukan efektivitas pengecoh.
D. Sumber Data
Tinjauan pustaka
tentang pengertian, cara
menentukan dan cara menghitung efektivitas pengecoh adalah diambil
dari beberapa literatur, baik dari buku referensi maupun website.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Efektivitas Pengecoh
Distraktor yaitu suatu pola yang dapat menggambarkan
bagaimana testee menentukan pilihan jawabannya terhadap kemungkinan-kemungkinan
jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item. Distraktor dinyatakan
telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila distraktor tersebut
sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes atau 34
apabila mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut-pengikut tes yang kurang
memahami konsep atau kurang menguasai bahan (kelompok bawah). Untuk menentukan angka pedoman efektifitas distraktor dapat
dilakukan dengan cara perkalian antara 5% X Jumlah siswa.[1]
Pada
soal bentuk pilihan-ganda ada alternatif jawaban (opsi) yang merupakan pengecoh,
jadi pengecoh disini adalah jawaban dari soal yang bisa mengecoh jawaban yang
sebenarnya.
Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara tuga
sampai dengan lima buah, dan dari kemungkinan-kemungkinan jawab yang terpasang
pada setiap butri item itu, salah satu di antaranya adalah merupakan jawaban
betul (= kunci jawaban); sedangkan sisanya adalah merupakaan jawaban salah.
Jawaban-jawaban salah itulah yang biasa dikenal dengan istilah distractor
(distraktor = pengecoh)[2]
Butir
soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang
menjawab salah. Sebaliknya, butir soal yang yang kurang baik, pengecohnya akan
dipilih secara tidak merata. Pengecoh dianggap bila jumlah peserta didik yang
memilih pengecoh itu sama atau mendekati jumlah ideal.
Suatu ditraktor dapat diperlakukan dengan 3 cara:
1.
Diterima, karena sudah baik.
2. Ditolak, karena tidak baik.
3.
Ditulis kembali, karena kurang baik.
Kekurangannya mungkin hanya terletak pada rumusan
kalimatnya sehingga hanya perlu ditulis kembali, dengan perubahan seperlunya.[3]
B.
Cara Menentukan dan Menghitung Efektivitas Pengecoh
Indek
pengecoh dihitung dengan rumus :
Keterangan :
IP = indeks
pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N = jumlah
peserta didik yang ikut tes
B = jumlah
peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = jumlah
alternatif jawaban (opsi)
1 = bilangan
tetap
Cacatan:
Jika semua
peserta didik menjawab benar pada butir soal tertentu (sesuai kunci jawaban),
maka IP = 0 yang berarti soal tersebut jelek. Dengan demikian, pengecoh tidak
berfungsi.
Contoh :
50 orang peserta didik di tes dengan 10 soal untuk pilihan-ganda.
Tiap soal memilki 5 alternatif jawaban (a, b, c, d, dan e). Kunci jawaban
(jawaban yang benar) soal nomor 8 adalah c. Setelah nomor 8 diperiksa untuk
peserta didik, ternyata dari 50 orang peserta didik. 20 peserta didik menjawab
benar dan 30 peserta didik menjawab salah. Idealnya, pengecoh dipilih secara
merata, artinya semua pengecoh secara merata ikut menyesatkan peserta didik.
Perhatikan contoh soal nomor 8 berikut ini:
Alternatif
Jawaban
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
Distribusi jawaban peserta didik
|
7
|
8
|
20
|
7
|
8
|
IP
|
93%
|
107%
|
**
|
93%
|
107%
|
Kualitas Pengecoh
|
++
|
++
|
**
|
++
|
++
|
Keterengan:
** : kunci
jawaban
++ : sangat
baik
+ : baik
-
:
kurang baik
_ :
jelek
_ _
: sangat jelek
Pada contoh di atas, IP butir a, b,
c, d, dan e adalah 93%, 107%, 93% dan 107%. Semuanya dekat dengan angka 100%,
sehingga digolongkan sangat baik sebab semua pengecoh itu berfungsi. Jika
pilihan jawaban peserta didik menumpuk pada suatu alternatif jawaban, misalnya
seperti berikut :
Alternatif
Jawaban
|
a
|
b
|
c
|
d
|
e
|
Distribusi jawaban peserta didik
|
20
|
2
|
20
|
8
|
0
|
IP
|
267%
|
27%
|
**
|
107%
|
0%
|
Kualitas Pengecoh
|
++
|
-
|
**
|
++
|
-
|
Dengan demikian, dapat ditafsirkan
pengecoh (d) yang terbaik, pengecoh (e) dan (b) tidak berfungsi, pengecoh (a) menyesatkan,
maka pengecoh (a) dan (e) perlu diganti karena termasuk jelek, dan pengecoh (b)
perlu direvisi karena kurang baik. Adapun kualitas pengecoh berdasar indeks
pengecoh adalah :
Sangat
baik IP = 76% - 125%
Baik IP = 51% - 75% atau 126%-150%
Kurang
baik IP = 26% - 50% atau 151% - 175%
Jelek IP = 0% - 25% atau 176% - 200%
Sangat
jelek IP = Lebih dari 200%
Untuk analisis pengecoh perlu dibuat
tabel khusus agar setiap butir soal diketahui berapa banyak peserta didik yang
menjawab a, b, c dan seterusnya. Hal ini tentu saja sangat memakan waktu dan
tenaga. Jika diolah dengan komputer dan data sudah dimasukkan dalam disket,
pengolahan ini hanya memerlukan waktu beberapa detik saja.[4]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa distraktor
adalah suatu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan
jawabannya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada
setiap butir item, dan yang dapat dianggap berfungsi dengan baik, jika dipilih
sekurang-kurangnya 5% dari jumlah keseluruhan peserta.
Indek
pengecoh dihitung dengan rumus :
Dengan keterangan :
IP = indeks
pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh
N = jumlah
peserta didik yang ikut tes
B = jumlah
peserta didik yang menjawab benar pada setiap soal
n = jumlah
alternatif jawaban (opsi)
1 = bilangan
tetap
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,
Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip Teknik Prosedur). Bandung.
PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto,
Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).
Jakarta. Bumi Aksara.
Sudijono,
Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT RajaGrafindo
Persada.
[1]http://digilib.unila.ac.id/21415/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf diakses pada tanggal 4
Maret 2018 pukul 21.33. lihat juga, Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. XI, hal.
220-221.
[2]Anas Sudijono, Pengantar
Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), cet. XI,
hal. 409.
[3]Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), cet. XI,
hal. 220.
[4]Zainal Arifin, Evaluasi
Pembelajaran (Prinsip Teknik Prosedur), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012), cet. Iv, hal. 279-280.
Assalamu'alaikum, kak bisa minta cakaran cara mnghitung ip.x ka? Karna sya coba mnghitung mnggunakan rumus.x gak dapat
BalasHapusIn this manner my acquaintance Wesley Virgin's biography begins with this SHOCKING and controversial video.
BalasHapusAs a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he found hidden, "mind control" tactics that the government and others used to get everything they want.
THESE are the same methods lots of famous people (especially those who "became famous out of nowhere") and top business people used to become wealthy and successful.
You've heard that you only use 10% of your brain.
Mostly, that's because most of your brainpower is UNCONSCIOUS.
Maybe this conversation has even taken place INSIDE OF YOUR own brain... as it did in my good friend Wesley Virgin's brain 7 years ago, while driving an unlicensed, beat-up bucket of a car without a driver's license and $3.20 on his bank card.
"I'm so fed up with going through life paycheck to paycheck! Why can't I become successful?"
You've taken part in those types of questions, right?
Your very own success story is going to start. You just have to take a leap of faith in YOURSELF.
UNLOCK YOUR SECRET BRAINPOWER