Pertumbuhan dan Perkembangan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa
antara proses perkembangan dengan proses belajar-mengajar yang dikelola para guru
terdapat “benang merah” yang mengikat kedua proses tersebut. Demikian eratnya
ikatan benang merah itu, sehingga hampir tak ada proses perkembangan siswa baik
jasmani maupun rohaninya yang sama sekali terlepas dari proses belajar-mengajar
pengejawantahan (pelaksanaan) proses pendidikan. Apabila fisik dan mental sudah
matang pancaindra sudah siap menerima stimulus-stimulus dari lingkungan,
berarti kesanggupan siswapun sudah tiba.
B. Rumusan
Masalah
Dalam
makalah ini akan dipaparkan beberapa permasalahan yang kami anggap perlu untuk
dipaparkan, yaitu:
1. Apa
yang dimaksud dengan pertumbuhan?
2. Apa
saja hukum-hukum dari pertumbuhan?
3. Aspek-aspek
apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan?
4. Apa
yang dimaksud dengan perkembangan?
5. Apa
saja teori-teori perkembangan?
6. Prinsip-prinsip
yang digunakan dalam proses perkembangan?
7. Apa
saja periode-periode perkembangan?
C. Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka penyusunan makalah inipun memiliki beberapa
tujuan, yaitu:
1. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan pertumbuhan.
2. Untuk
mengetahui apa saja hukum-hukum dari pertumbuhan.
3. Untuk
mengetahui aspek-aspek apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan.
4. Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan perkembangan.
5. Untuk
mengetahui apa saja teori-teori perkembangan.
6. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip yang digunakan dalam proses perkembangan.
7.
Untuk mengetahui pa saja periode-periode
perkembangan.
D. Sumber
Data
Materi
yang terdapat dalam makalah ini menggunakan sebuah referensi, yaitu dari buku
acuan yang telah melalui proses editing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan
1. Pengertian
dan Peristiwa Pertumbuhan
Tumbuh
adalah berbeda dengan berkembang. Pribadi yang bertumbuh mengandung arti yang
berbeda dengan pribadi yang berkembang. Oleh karena itu dibedakan antara pertumbuhan
dan perkembangan. Ada dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi :
a. Bagian
pribadi material yang kuantitatif, dan
b. Bagian
pribadi fungsional yang kualitatif.
Kenyataan
itulah yang melahirkan perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.
Bagian
pribadi material yang kuantitatif mengalami pertumbuhan. Sedangkan bagian
pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan.
Pertumbuhan
dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa
pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari yang kecil menjadi
besar, dari yang sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan
sebagainya. Kenyataan inilah yang barangkali membuat orang mengalami kesulitan
dalam membedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu kelengahan
orang adalah yang menyebut pertumbuhan material kualitatif sebagai
perkembangan.
Dari
uraian di atas dapatlah kita merumuskan arti pertumbuhan pribadi sebagai
perubahan kuantitatif pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Material pribadi seperti : sel, kromosom, butir darah, rambut,
lemak, tulang, adalah tidak dapat dikatakan berkembang, melainkan
bertumbuh/tumbuh. Begitu juga material pribadi seperti : kesan, keinginan,
ide,pengetahuan, nilai, selama tidak dihubungkan dengan fungsinya tidak dapat
dikatakan berkembang, melainkan bertumbuh.[1]
2. Hukum-Hukum
Pertumbuhan
a. Pertumbuhan
adalah kuantitatif serta kualitatif
b. Pertumbuhan
merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur
c. Tempo
pertumbuhan adalah tidak sama
d. Taraf
perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda
e. Kecepatan
serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi di dalam dan
luar badan
f. Masing-masing
individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik
Keunikan pertumbuhan pada masing-masing individu itu
antara lain disebabkan karena:
1) Perbedaan
kondisi lingkungan internal,
2) Perbedan
kondisi lingkungan eksternal,
3) Perbedaan
material hereditary,
4) Perbedaan
aktifitas,
5) Perbedaan
kondisi fisiologis seperti cacat-cacat fisik,
6) Perbedaan
usia,
7) Perbedaan
jenis kelamin, dan
8) Perbedaan
hasil belajar.
g. Pertumbuhan
adalah kompleks, dan semua aspeknya saling berhubungan
3. Aspek-Aspek
yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Pertumbuhan
yang menyangkut perubahan material dan struktur fisiologis, sangat dipengaruhi
oleh aspek-aspek tertentu yang mana aspek-aspek itu sendiri saling berhubungan.
Adapun aspek-aspek yang
mempengaruhi pertumbuhan meliputi:
a. Anak
sebagai keseluruhan
b. Umur
mental anak mempengaruhi pertumbuhannya
c. Permasalahan
tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan
d. Penyesuaian
pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan.
4. Periode
Pertumbuhan
Periode
pertumbuhan dibagi menjadi beberapa periode yang masing-masing berlangsung
selama tiga tahun.
a. Periode
dari lhair sampai umur tiga tahun adalah periode dengan perubahan tercepat.
b. Periode
dari umur tiga tahun sampai enam tahun merupakan periode bagi perkambangan
psikis yang terbesar.
c. Umur
enam sampai Sembilan tahun merupakan periode imitasi sosial yang terbesar.
d. Periode
dari umur sembilan tahun sampai duabelas tahun dapat dinamakan tingkat kedua
dari individualism.
e. Bagi
kebanyakan anak-anak masa dari umur 12 sampai 15 tahun merupakan periode adolessensi
awal (early adolescence) dan mulailah anak melakukan penyesuaian sosial.
f. Periode
dari 15 sampai 18 tahun adalah masa adolessensi akhir (late adolescence),
dan dalam periode ini mulailah pemilihan-pemilihan kehidupan mendapat perhatian
yang tegas.[2]
B. Perkembangan
1. Pengertian
Perkembangan
Secara
singkat, perkembangan (development) adalah proses atau tahapan
pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya kata berkembang ini berarti
mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi
bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan dan sebagainya. [3]
2. Teori
Perkembangan
Di
bawah ini akan dikemukakan secara singkat beberapa teori yang sedikit banyak
mempunyai pengaruh terhadap praktek-praktek pendidikan di sekolah
a. Teori
Nativisme
Nativisme
dari perkataan nativis yang berarti pembawaan. Menurut teori ini anak sejak
lahir telah membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu. Sifat pembawaan itu
mempunyai peranan yang sangat penting bagi perkembangan individu. Pendidikan
dan pengaruh lingkungan hidup hamper-hampir tidak ada terhadap perkembangan
anak.[4]
b. Teori
Empirisme
Menurut
teori ini manusia tidak memiliki pembawaan. Seluruh perkembangan hidupnya sejak
lahir sampai dewasa semata-mata ditentukan oleh factor dari luar atau faktor
lingkungan hidup dan pendidikan.[5]
c. Teori
Naturalisme
Teori
naturalism adalah teori yang berasal dari Rousseau seorang bangsa perancis
Menurut
Rousseau manusia itu pada dasarnya baik, ia jadi buruk dan jahat karena
pengaruh kebudayaan. Maka dari itu Rousseau menganjurkan supaya kembali kepada
alam dan menjauhkan diri dari pengaruh kebudayaan. Kritik yang sering
dilancarkan kepada Rousseau itu ialah Rousseau rupa-rupanya tidak menyadari
arti kebudayaan bagi hidup manusia dan tidak menyadari bahwa tidak semua
kebudayaan member pengaruh jelek.
d. Teori
Rekapitulasi
Teori
rekapitulasi mengatakan bahwa perkembangan individu merupakan ulangan dari
perkembangan jenisnya. Teori rekapitulasi dikemukakan oleh Stanley atas teori
Hachel dalam lapangan biologi. Hachel sebagai seorang biologi berpendapat bahwa
perkembangan jasmani individu itu merupakan ulangan dari pertumbuhan jenisnya.
Oleh Stanley Hall pendapat itu dikenakan pada pertumbuhan psikologi anak.
e. Teori
Konvergensi
Teori
konvergensi ini berpendapat bahwa manusia dalam perkembangan hidupnya
dipengaruhi oleh bakat/pembawaan dan lingkungan, atau oleh dasar dan ajar.
Manusia lahir telah membawa benih-benih tertentu, benih-benih mana baru bisa
tumbuh berkembang karena pengaruh lingkungan. Dengan demikian perkembangan
benih itu tergantung pada lingkungannya. [6]
3. Prinsip-Prinsip
Perkembangan
Prinsip-prinsip
dari perkembangan terdiri dari berikut ini.
a. Perkembangan
merupakan proses yang tidak pernah berhenti.
b. Semua
aspek perkembangan saling berhubungan.
c. Perkembangan
terjadi pada tempo yang berlainan.
d. Setiap
fase perkembangan mempunyai ciri khas.
e. Setiap
individu normal akan mengalami tahap perkembangan.
f. Perkembangan
mengikuti pola atau arah tertentu.
g. Bagaimana
pola atau arah perkembangan individu ?
Adapun
arah atau pola perkembangan adalah sebagai berikut.
a. Cephalocaudal
& proximal-distal (perkembangan manusia itu mulai dari kepala ke kaki dan
dari tengah [jantung, paru dan sebagainya] ke samping [tangan]).
b. Struktur
mendahului fungsi.
c. Deferensiasi
ke integrase.
d. Dari
konkret ke abstrak.
e. Dari
egosentris ke perspektivisme.
f. Dari
outer control ke inner control.[7]
4. Periode-Periode
Perkembangan
a. Arti
dan Faedah pembagian perkembangan
Pada
bagian yang telah lalu telah dijelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan
merupakan suatu kesatuan organis dan tiap-tiap bagian dari pertumbuhan hanya
dapat dipahami dengan cara yang sebaik-baiknya bila ditinjau dari segi
keseluruhan.
b. Dasar-dasar
pembagian perkembangan.
Usaha-usaha
untuk mengadakan perkembangan yang dilakukan berbagai penulis mempunyai
dasar-dasar pembagian yang berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan pembagian itu
disebabkan oleh sudut pandangan yang berbeda atau oleh kebutuhan-kebutuhan yang
berlainan.
1) Masa
vital
Masa vital merupakan masa perubahan jasmani yang
tercepat. Pada umumnya bila anak itu normal dan sehat selama enam bulan pertama
bertambah kurang lebih dua kali lipat dari berat waktu lahir. Pada waktu lahir
praktis anak belum dapat apa-apa, akan tetapi pada akhir tahun kedua anak telah
cakap berjalan, berlari dan menguasai beberapa perkataan.
2) Masa
kanak-kanak.
Masa kanak-kanak merupakan masa perkembangan psikis
yang terbesar. Masa ini oleh kohnstam dinamakan masa senthetis di mana anak
mengalami perkembangan pengamanan indera yang terbesar, Karena anak pada masa
itu sudah cakap berjalan dan berlari-lari, maka dunianya telah bertambah luas.
3) Masa
sekolah
Masa sekolah yang biasanya umur 6 tahun sampai 12
tahun. Dinamakan masa sekolah sebab bagi anak normal, anak telah matang untuk
mengikuti pelajaran sekolah dasar.
4) Pada
masa remaja
Pada masa remaja umumnya telah duduk dalam bangku
sekolah lanjutan. Pada permulaan periode ini anak mengalami perubahan-perubahan
jasmani yang berwujud timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder, seperti kumis,
janggut, suaranya berubah anak laki-laki pada umumnya menurun satu oktaf.
5) Umur
18 tahun -21 tahun
Umur 18 tahun -21 tahun dapat dianggap sebagai masa
transisi dari masa remaja ke masa dewasa. Pada masa ini remaja telah mengalami
ketenangan batin. Ditinjau dari segi perkembangan jasmaninya maka pada masa ini
adalah yang terbaik dan paling indah dibandingkan dengan msa-masa lain.
6) Umur
21 tahun – 24 tahun dapat dikatakan, seeorang telah menginjak masa dewasa.
Setelah masa ini pada umumnya seseorang telah menunjukkan kematangan jasmani
dan rohani. [8]
5. Perkembangan
Kepribadian
Meskipun kepribadian
seseorang itu relative konstan, dalam kenyataannya sering ditemukan bahwa
perubahan kepribadian dapat dan mungkin terjadi, terutama dipengaruhi oleh
factor lingkungan daripada factor fisik. Erikson dalam Nana Syaodih Sukmadinata
(2005), mengemukakan tahapan perkembangan kepribadian dengan kecenderungan yang
bipolar.
a. Masa
bayi (infacy) ditandai adanya kecenderungan trust-mistrust.
b. Masa
kanak-kanak awal (early childhood) ditandai adanya kecenderungan anatomy-shame,
doubt.
c. Masa
prasekolah (preschool age) ditandai adanya kecenderungan initiative-guilty.
d. Masa
sekolah (school age) ditandai adanya kecenderungan industry-inferiority.
e. Masa
remaja (adolescence) ditandai adanya kecenderungan identity-identity
confusion.
f. Masa
dewasa awal (young adulthood) ditandai adanya kecenderungan intimacy-isolation.
g. Masa
dewasa (adulthood) ditandai adanya kecenderungan generativity-stagnation.
h. Masa
hari tua (senescense) ditandai adanya kcenderungan ego
integrity-despair.[9]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan
penjelasan di atas dapat ditarik simpulan bahwa Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai akibat dari adanya
pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau
pertambahan dari tidak ada menjadi ada, dari yang kecil menjadi besar, dari
yang sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan sebagainya.
Pertumbuhan
memiliki 7 hukum diantaranya yaitu: pertumbuhan adalah kuantitatif serta
kualitatif; pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan
teratur; tempo pertumbuhan adalah tidak sama; taraf perkembangan berbagai aspek
pertumbuhan adalah berbeda-beda; kecepatan serta pola pertumbuhan dapat
dimodifikasi oleh kondisi-kondisi di dalam dan di luar badan; masing-masing
individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik; pertumbuhan adalah kompleks,
dan semua aspeknya adalah berhubungan.
Pertumbuhanpun
memiliki aspek-aspek yang mempengaruhinya yaitu; anak sebagai keseluruhan; umur
mental anak mempengaruhi pertumbuhannya; permaslahan tingkah laku sering
berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan; penyesuaian pribadi dan sosial
mencerminkan dinamika pertumbuhan.
Perkembangan
adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju arah yang lebih
maju dan sempurna, dengan kata lain yaitu proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada mutu fungsi-fungsi organ jasmaniah.
Perkembangan
mempunyai beberapa teori yang sedikit banyaknya memiliki pengaruh: teori
nativisme; teori empirisme; teori naturalism; teori rekapitulasi; teori
konvergensi.
Perkembangan
memiliki 9 prinsip yang telah dirumuskan oleh para ahli: prinsip kesatuan
organis;prinsip tempo dan irama perkembangan; tiap-tiap golongan mengikuti pola
perkembangan umum yang sama; prinsip konvergensi; prinsip kematangan; setiap
proses perkembangan terdapat hasrat mempertahankan diri; sifat psikis tidak
timbul secara berturut-turut tetapi dalam waktu yang bersamaan; perkembangan
meliputi deferensiasi dan integral; pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan
asuhan yang perlu dilakukan secara sadar.
Perkembangan
juga mempunyai periode-periode yang terbagi menjadi: arti dan faedah pembagian
perkembangan; dasar-dasar pemnbagian pekembangan, yang terdiri dari: masa
vital, masa kanak-kanak, masa sekolah, masa remaja, umur 18 tahun-21 tahun,
umur 21 tahun-24 tahun.
Daftar Pustaka
Mustaqim, Abdul Wahid,
2003, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin, 2005, Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Ramaja Rosdakarya.
Mahmud,
2012, Psikologi Pendidikan, Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
Suryabrata, Sumadi,
1998, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Witherington, Carl,
1982, Educational Psychology (Psikologi Pendidikan) cet. IV,
diterjemahkan oleh M. Buchori, Bandung, CV JEMMARS Bandung.
[1] Mustaqim, Abdul Wahid, Psikologi
Pendidikan, (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2003), cet. I, hal. 23-24.
[2]
Carl Witherington, Educational Psychology (Psikologi Pendidikan),
diterjemahkan oleh M. Buchori, (Bandung, CV JEMMARS Bandung, 1982), cet IV,
hal. 141-145.
[3]
Muhibbin Syah, Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung, PT Ramaja Rosdakarya, 2005),
cet. XI, hal. 41. Lihat juga Mahmud, Psikologi Pendidikan, (Bandung: CV
PUSTAKA SETIA, 2012), cet. II, hal. 345.
[4] Mustaqim, Abdul Wahid, Op.
Cit., hal. 33. Lihat juga Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998), cet. VIII, hal. 177.
[5] Loc. Cit. Lihat juga
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1998), cet. VIII, hal. 178.
[6]
Lihat juga Sumadi
Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1998), cet. VIII, hal. 179.
[8] Mustaqim, Abdul Wahid, Op.
Cit., hal. 41-51.
Komentar
Posting Komentar